Surat somasi bisa disampaikan oleh penggugat kepada seorang calon tergugat untuk segera berbuat sesuatu atau menghentikan tindakannya. Langkah ini dilakukan sebelum kasus dibawa lebih lanjut ke ranah pengadilan.
Artikel ini menyajikan pengertian somasi, kapan surat diperlukan, siapa yang boleh membuat surat, dan cara menulis serta mengirimnya. Selain itu, akan dijelaskan pula terkait tindakan yang harus dilakukan pasca surat somasi dikirim.
Apa itu surat somasi, kapan digunakan, dan bagaimana cara membuatnya? Pelajari langkah-langkah membuat dan melayangkan somasi di sini.
Apa Itu Surat Somasi dan Kapan Diperlukan?
Di dalam Kamus Istilah Hukum Populer, Jonaedi Efendi menyebutkan somasi sebagai bentuk teguran kepada pihak calon tergugat. Surat somasi ini disampaikan ketika penggugat ingin calon tergugat berhenti melakukan tindakan tertentu atau berbuat sesuatu.
Arahan untuk calon tergugat melakukan tindakan atau menjalankan suatu kewajiban melalui tuntutan surat ini dilayangkan sebagai bentuk kesempatan kedua. Pemberian kesempatan dilakukan sebelum kasus dibawa ke pengadilan.
Merujuk Pasal 1238 KUHPerdata, surat somasi bisa diajukan ketika debitur lalai terhadap surat perintah atau akta sejenis yang punya kekuatan perikatan. Sebut misalnya lalai kepada tenggat waktu yang telah ditetapkan bersama.
Siapa yang Berhak Membuat Surat Somasi?
Surat somasi dapat dibuat oleh siapa saja yang merasa haknya dilanggar. Ketentuan pembuatan surat somasi ini berlaku bagi seorang individu, badan usaha, maupun pengacara.
1. Individu
Seseorang yang mengalami pelanggaran hak tertentu sesuai akta atau perikatan yang sudah ditetapkan bersama bisa membuat somasi. Salah satu contoh kasusnya adalah sengketa perorangan dalam hal utang-piutang.
2. Badan Hukum atau Perusahaan
Perusahaan maupun badan hukum tertentu bisa pula membuat surat somasi kepada pihak calon tergugat. Salah satu contoh kasusnya ketika terjadi pelanggaran kontrak kerja sama atau hak kekayaan intelektual (HKI).
3. Pengacara (Opsional)
Ketentuan mengenai pengacara yang membuat somasi memang tidak wajib. Namun pengacara bisa membantu penyusunan surat somasi, sehingga argumen hukum yang kuat untuk perkara terkait bisa ditentukan.
Bagaimana Cara Membuat Surat Somasi?
Untuk membuat surat somasi, Anda secara garis besar harus menyajikan secara jelas tentang hal apa yang dituntut. Bukan hanya itu, surat somasi juga dibuat dengan mempertimbangkan dasar tuntutan maupun jangka waktu pemenuhannya.
1. Menuliskan nama penuntut dan pihak yang dituntut
Pada bagian awal, Anda bisa menulis nama individu maupun badan usaha yang melakukan somasi kepada calon tergugat. Selain itu, Anda juga perlu menuliskan nama atau perusahaan yang dituntut untuk berbuat atau menghentikan kegiatan tertentu.
2. Menuliskan hal yang dituntut
Sesuai perikatan maupun perjanjian yang telah sah menjadi kesepakatan bersama, Anda harus menuliskannya secara rinci mengenai hak yang dilanggar. Dengan begitu, Anda bisa menuntut mereka untuk segera menjalankan kewajibannya.
3. Menuliskan dasar tuntutan
Suatu kasus tidak lengkap seandainya tidak mengandung dasar hukum atau alasan penuntutan. Oleh sebab itu, Anda wajib menyertakan dasar tuntutan di dalam somasi sebagai alasan utamanya.
4. Menuliskan jangka waktu pemenuhan tuntutan
Pada bagian akhir, Anda bisa menuliskan periode waktu penyelesaian hak yang dilanggar. Jika calon tergugat tidak merespon ataupun mendiamkan surat, tuliskan pula langkah hukum yang bisa diterapkan sebagai penyelesaiannya.
Bagaimana Cara Melayangkan Surat Somasi?
Terdapat beberapa opsi yang bisa Anda pilih untuk melayangkan surat somasi kepada pihak calon tergugat. Sebagai cara pertama, Anda dapat mengirim surat somasi melalui kantor pos atau jasa ekspedisi tertentu.
Namun demikian, Anda harus memastikan bahwa dokumen terbungkus secara rapih di dalam map coklat berkop resmi. Dokumen penting ini akan dikirim sesuai ketentuan jasa pengiriman, langsung ke alamat yang Anda tulis.
Cara kedua melayangkan surat somasi adalah mengirimnya lewat email. Dengan langkah ini, Anda bisa menyampaikan berkas yang telah dibuat melalui surel resmi perusahaan atau pribadi kepada email pihak calon tergugat.
Sementara itu, pengiriman secara langsung melalui pihak yang berwenang juga bisa menjadi pilihan Anda. Melalui cara terakhir ini, Anda melibatkan pihak berwenang untuk memastikan keamanan sekaligus formalnya somasi.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Melayangkan Surat Somasi?
Sudah disebutkan bahwa surat somasi berisi teguran terhadap pihak calon tergugat untuk melakukan sesuatu atau berhenti melakukan sesuai. Oleh sebab itu, langkah setelah melayangkan surat somasi adalah menunggu respon calon tergugat.
Penggugat secara garis besar bisa menerima dua respon. Tanggapan pertama bisa berupa pemenuhan kewajiban dari pihak calon tergugat, sehingga negosiasi antara kedua belah pihak bisa digelar sebagai penyelesaian kasusnya.
Ada pula kasus surat somasi yang diabaikan, sehingga penuntut yang dilanggar haknya dapat melanjutkan perkara di pengadilan. Anda bisa menggugat pihak yang mengabaikan surat, kemudian melaporkannya untuk diproses hukum.
Penutup
Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa surat somasi sebagai bentuk teguran dapat dikirim oleh pihak yang dilanggar haknya. Selain itu, para advokat yang diberikan kuasa oleh penggugat juga boleh ikut serta.
Pada intinya, Anda harus menulis surat somasi sejelas mungkin demi mengurangi masalah komunikasi atau kesalahan informasi. Pastikan pula bahwa Anda mencantumkan pihak calon tergugat, hal yang dituntut, alasan penuntutan, hingga jangka waktu pemenuhannya.
Sehubungan dengan itu, Hukumku menyediakan jasa pembuatan surat somasi. Anda dapat memanfaatkan layanan Hukumku ini untuk menulis surat somasi dan menyelesaikan apa yang menjadi titik permasalahannya.
Comments